Dalam pemaparannya, narasumber Canon menjelaskan pentingnya menulis ide terlebih dahulu meskipun terasa kurang bagus. “Tuliskan saja apa yang terlintas, dari situ ide bisa terus dikembangkan,” ungkap pemateri. Ia juga menegaskan bahwa siapapun, termasuk orang pemalu atau introvert, dapat menjadi kreator karena setiap orang memiliki kekuatan unik. Bagi siswa yang lebih ekstrovert, konten hiburan bisa menjadi pilihan, sedangkan yang tidak suka tampil di depan kamera dapat fokus membuat konten informatif atau menulis caption inspiratif seperti self development. Mereka juga membagikan tips memulai akun TikTok atau Instagram dari nol.  Kuncinya  adalah give value yakni berikan nilai lewat konten yang bermanfaat atau menghibur, “misalnya resep masakan sederhana agar mudah dikenal orang,” kata pemateri

Antusiasme peserta terlihat sepanjang acara. Banyak siswa mengajukan pertanyaan seputar dunia kreator konten dan tidak kalah antusiasmenya adalah ketika mereka diberikan waktu untuk mempraktikkan langsung pembuatan konten secara berkelompok.  dengan semangatnya peserta seminar mengitari dan berkeliling di sekitar halaman sekolah untuk memberikan hasil yang maksimal. setelah diberi waktu sekitar 1 jam untuk membuat konten di lingkungan sekolah, dilanjutkan dengan editing yang kemudian  video yang sudah selesai mereka buat ditampilkan untuk diberikan penilaian secara langsung dari pihak canon maupun dari pihak peserta seminar. Di akhir acara peserta seminar diminta untuk mengisi survey dan mendapatkan merchandise berupa bros dari Canon. harapannya dengan diadakannya acara ini dapat memberikan pengalaman yang menarik,  menambah dan semakin membuka wawasan seputar dunia yang serba digital, juga mengikuti perkembangan dunia digital yang bergerak begitu cepat. selain itu juga memberikan peluang untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan teknologi di zaman yang serba digital ini.